MAKALAH GTT
MAHKOTA JAKET AKRILIK
MAHKOTA JAKET AKRILIK
OLEH :
KELOMPOK III
Firnadea Ekarizky S 021101029
Theresia Ratna Sari A 021101030
Junaidi Wahyu P 021101031
Niluh Delatika 021101032
Charish Ferdhi A. 021101033
Talitha Almiratunnisa 021101034
Vida Aisyah 021101035
Nurul Murtini 021101036
Renny Wijayanti fansia 021101037
Titik Kusuma Ningsih 021101038
Dina Ela Sabila 021101039
M. Ridwan 021101040
Widya Fitri Q. 021101041
Tekhnik Kesehatan Gigi
Universitas Airlangga
Semester 2
2012
Universitas Airlangga
Semester 2
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mahkota jaket
akrilik merupakan restorasi yang meliputi seluruh permukaan gigi anterior yang
di buat dari bahan akrilik sesuai dengan warna gigi. Biasanya mahkota jaket
dari akrilik digunakan sebagai restorasi sementara yang akan digantikan dengan
mahkota jaket keramik yang sering disebut all ceramic crown, yang
seluruhnya terbuat dari keramik dan tidak mengandung unsur logam
seperti pada mahkota metal keramik.
Mahkota jaket adalah jenis restorasi gigi yang
menutupi atau mengelilingi gigi atau gigi implant, dan terikat pada gigi dengan
bantuan semen gigi. Mahkota jaket dapat dibuat dari berbagai bahan, yang
biasanya dibuat diluar menggunakan indirect methode.
Sekarang ini banyak terjadi
dimasyarakat dengan permasalahan gigi seperti karies yang besar atau parah,
perubahan warna gigi menjadi kusam, abrasi dan erosi gigi, mengalami fraktur
dimana pulpa belum terbuka, adanya diastema (koreksi malposisi), dan adanya
kedudukan gigi yang tidak sejajar.
Mahkota jaket ini digunakan
untuk meningkatkan kekuatan atau penampilan gigi (Anonima, 2009) dan
menyelesaikan masalah gigi yang di derita masyarakat . Gigi tiruan mahkota atau umum ini adalah gigi tiruan yang
dibuat untuk gigi yang belum dicabut tetapi mengalami kerusakan yang parah
sehingga sudah tidak bisa ditambal lagi, tetapi syaraf giginya belum mati. Gigi
yang rusak tersebut dikurangi sedemikian rupa dengan bentuk tertentu, kemudian
diganti dengan bahan akrilik/porselen/ kombinasi logam-porselen yang menyerupai
selubung/jaket yang bentuk dan warnanya disesuaikan dengan gigi sebelumnya atau
menggunakan gigi sebelahnya sebagai panduan. Gigi tiruan ini tidak dapat
dilepas oleh pasien karena ditempelkan langsung ke gigi dengan semen khusus.
1.2 Manfaat
Agar pembaca dapat mengetahui cara
menanggulangi permasalahan gigi khususnya gigi anterior untuk memperbaiki
estetika ,mengembalikan fungsi bicara, mempertahankan kesehatan gigi, dan untuk
melindungi pulpa dari rangsangan. Serta memberi wawasan atau pengetahuan
tentang mahkota jaket akrilik.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah mahkota jaket
akrilik ini adalah agar kita dapat
mengetahui apa yang di maksud dengan mahkota jaket akrilik, kekurangan
dan kelebihan, teknik pembuatan, dan tahap pembuatan mahkota jaket akrilik. Adapun kami berharap makalah ini dapat
menambah referensi pembaca tentang mahkota jaket akrilik. Dan menambah
pengetahuan bagi mahasiswa tentang mahkota jaket akrilik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Mahkota Jaket
Mahkota jaket adalah suatu restorasi yang
dibuat seluruhnya dari akrilik atau porselen meliputi seluruh mahkota klinis
gigi dan berakhir pada atau dibawah permukaan gusi. Mahkota jaket umumnya
terbatas pada gigi – gigi anterior rahang atas dan bawah.
Mahkota jaket (crown) suatu jenis
restorasi yang menutupi atau memperbaiki seluruh permukaan gigiyang
telah dipreparasi dan terbuat dari porselen atau
resin akrilik serta direkatkan secarapermanen pada gigi asli dengan bantuan
semen gigi.
2.2 Indikasi dan Kontra Indikasi Mahkota Jaket
a. Indikasi
Mahkota jaket dapat dipakai
untuk memugar gigi – gigi anterior yang :
1. Mengalami
fraktur
2. Berkaries
yang sedemikian luasnya, sehingga tidak dapat ditambal secara konvensional.
3. Berubah
warna atau mengalami cacat permukaan seperti kalsifikasi yang tidak sempurna
atau de – kalsifikasi
4. Berkedudukan
tidak normal
5. Mengalami
abrasi
b. Kontra
Indikasi
Gigi yang tipis karena gigi
harus digerinda sedalam 0,5 sampai 0,75 mm untuk ketebalan dan kekuatan lapisan
bahan dan untuk mencegah terbayangnya lapisan semen yang menembus lapisan bahan
yang memang sedikit bening (translucent)
itu.
2.3 Teknik Pembuatan Mahkota
Jaket Akrilik
a. Teknik
lunak tekan
-
Dengan menekan malam yang
telah dilunakkan pada die yang telah diulasi dengan bahan separasi seperti
paraffin, gliserin, dan air sabun atau air biasa.
-
Setelah malam mengeras,
periksa model malam dengan melepas model malam dari die.
-
Periksa model malam bagian
dalam malam yang melekat pada die, bagian dalam model tidak boleh ada lekukan
atau celah.
-
Kemudian, dibentuk sesuai
bentuk anatomi gigi asli.
b. Teknik
tetes tekan
-
Die yang sudah diulasi dengan
separasi ditetesi dengan malam cair yang sudah dipanaskan.
-
Lakukan selapis demi selapis
sampai mencapai ketebalan yang sudah diinginkan.
-
Kemudian, periksa bagian
dalam model malam dan ukir bentuk anatomi seperti gigi asli.
2.4 Tahap – Tahap Pembuatan Mahkota Jaket
Akrilik
1. Persiapan
alat dan bahan
Alat :
-
Pisau model
-
Brander
-
Sonde
-
Bowl
-
Spatula
-
Kuvet
-
Press
-
Vibrator
Bahan :
-
Malam merah
-
Separasi
-
Spiritus
-
Vaselin
-
Gips tipe II & III
-
Resin akrilik & liquid
-
Wetting agent
2. Pembuatan
model
a. Pembuatan
model malam di atas die pada model kerja yang terpasang di articulator.
b. Pembentukan
model malam dengan cara malam lunak ditekankan pada model preparasi.
c. Mengoreksi
model malam, menambahkan malam lunak pada akhiran pola yang cacat.
d. Membentuk
model malam sesuai denga bentuk anatomisnya.
e. Memeriksa
bentuk (kontur), kedudukan (alignment), kontak dan oklusi.
3. Penanaman
dalam kuvet
a. Sebelum
model malam ditanam dalam kuvet, model malam terlebih dahulu diulasi dengan wetting agent, air sabun, spiritus atau
alcohol, hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi tegangan permukaan dan
membersihkan kotoran atau sisa – sisa malam yang menempel pada model malam.
b. Aduk
gips putih diatas vibrator sampai tidak ada gelembung udara yang terjebak dalam
gips, sebelumnya olesi kuvet dengan vaselin dan tuangkan di kuvet bawah,
kemudian model malam ditanam pada adonan gips dengan posisi permukaan labial
berada di atas. Permukaan tidak boleh lebih tinggi dari garis sudut labial dari
permukaan proksimal dan incisal. Maksudnya supaya batas gips kuvet bawah dan
kuvet atas yang nantinya nampak pada permukaan akrilik, tidak terlihat setelah
mahkota jaket dipasang di mulut. Pinggiran servikal dan incisal dipendam sama
tingginya dengan permukaan gips untuk memudahkan pengularan mahkota jaket
akrilik dari cetakan / kuvet.
c. Setelah
gips putih mengeras lalu olesi dengan vaselin tetapi tidak mengenai model
malam.
d. Pasang
kuvet atas yang sudah diolesi dengan vaselin,
lalu aduk gips biru di atas vibrator, kemudian tuangkan gips biru pada
kuvet sampai menutupi seluruh bagian model.
e. Setelah
gips biru setengah setting, aduk gips putih
lalu tambahkan di atas gips sampai batas atas kuvet, kemudian tutup
kuvet atas.
f. Lalu
kuvet dipress.
4. Buang
Malam
a. Dilakukan
setelah gips setting atau mengeras.
b. Untuk
menghindari patahnya gips di dalam model malam, sebaikya terlbih dahulu kuvet
disiram atau direndam air panas untuk melunakkan.
c. Setelah
kuvet dibuka, malam dihilangkan dengan kucuran air panas.
d. Kucuran
air panas, harus mampu menghilangkan malam yang masih tertinggal.
5. Pengisian
akrilik
Dengan menggunakan pipet, ruang cetakan yang sudah diseparasi,
diisi setengah dengan monomer. Bubuk akrilik warna servikal ditaburkan di atas
monomer dengan mudah dapat mengisi sela
di bawah preparasi dan bubuk polimer akan ditarik oleh monomer ke tempat di
mana ia berada. Dengan demikian pengisian sela – sela sempit lebih terjamin dan
demikian juga dapat dicegah patahnya bagian preparasi dari cetakan akibat dari
tekanan yang diperlukan untuk memasukkan adukan akrilik ke dalam sela cetakan.
Bubuk warna servikal terus ditaburkan di monomer sampai bagian
tersebut terisi penuh dan cairan monomer terisap penuh dan cairan monomer
terisap habis. Ruangan yang terjadi disisi dengan beberapa tetes monomer lalu
polimer warna labial atau langsung incisal ditaburkan di atasnya sampai terbentuk bagian labial atau/dan
incisal. Warna tersebut disesuaikan dengan peta warna servikal, labial dan
incisal.
Akrilik kemudian ditutup dengan sehelai kertas cellopahane basah
dan ditunggu beberapa menit sampai adukan mencapi dough – stage. Bagian atas
dari kuvet kemudian dipasang untuk dilakukan press percobaan. Penambahan bahan
akrilik dapat dilakukan dengan cara yang sama. Setelah press percobaan
terakhir, kuvet dipindahkan ke press kecil untuk kemudian di rebus.
Setelah
cetakan terisi akrilik permukaannya ditutup dengan kertas cellophane (1)Warna servikal, (2) warna
labial, (3) warna incisal, (4) kertas cellophane
6. Polimerisasi
sifat fisik mahkota jaket akrilik ditingkatkan dengan
polimerisasi dengan cara yang sama sebagai gigi palsu akrilik
1.
kuvet ditempatkan dalam air dingin, suhu
yang dinaikkan sampai 60 o c selama 30 menit. suhu ini kemudian
dinaikkan menjadi 70 o c dan ditahan selama 20 o menit,
ketika labu akan dihapus dan dibiarkan
dingin.
2.
Alternatifnya adalah dengan cara mahkota
dipolimerisasikan dengan panas kering dalam sebuah thermostatically controlled electric bath antara 12 hingga 18 jam.
metode ini mengurangi monomer sisa dan menghasilkan permukaan yang keras untuk
mahkota.
7. Finishing
ú Setelah kuvet mendingin
dilakukan pembongkaran dan
pengeluaran mahkota
ú Bila pemberian bahan
separasinya baik pembongkaran
akan mudah
ú Gips yang masih melekat
pada mahkota dibersihkan dengan alat yang tajam tanpa merusak bentuk mahkota
ú Kelebihan
akrilik berupa sayap-sayap atau bintil-bintil dihaluskan dan dibentuk dengan
stoneSeluruh permukaan dipulas dengan rubber cups dan bahan pulas (pumice)untuk
mengkilapkan digunakan whiting -bubuk atau bahan pulas lain yang ada dipasaran
(misalnya, clean polish dan super polish dll). Sementara menunggu
pemasangan mahkota
jaket akrilik sebaiknya direndam dalam air untuk mencegah pengeringan mengakibatkan distorsi
Kelebihan akrilik berupa
sayap-sayap atau bintil-bintil dihaluskan dan dibentuk dengan stone
Seluruh permukaan dipulas
dengan rubber cups dan bahan pulas (pumice) untuk mengkilapkan digunakan
whiting -bubuk atau bahan pulas lain yang ada dipasaran (misalnya, clean polish
dan super polish dll).
2. 5 Kelebihan dan kekurangan
a. Kelebihan
-
Prosedur pembuatannya
sederhana
-
Harganya murah
-
Mempunyai nilai estetik yang
cukup baik, walaupun untuk waktu yang
tidak lama ( 3 – 5 tahun ).
b. Kekurangan
-
Bahan yang tidak keras dan
tidak tahan kikisan sehingga mahkota mudah kehilangan bentuk atau kontur akibat
abrasi dan atrisi dari sikat gigi, gigi lawan dan makanan.
-
Ketahanan warna, meskipun
sudah banyak disempurnakan, masih belum memadai, jika dibandingkan dengan
porselen.
-
Koefisien thermal dari bahan
akrilik yang 6 – 7 kali yang lebih besar dari koefisien thermal dari jaringan
gigi.
-
Perubahan suhu di mulut yang
terus – menerus menyebabkan penciutan dan pemuaian dari akrilik, yang meskipun
kecil sudah cukup, menghancurkan semen.
BAB IV
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Crown adalah suatu jenis restorasi yang menutupi atau memperbaiki seluruh
permukaangigi dan direkatkan dengan
semen
2. Prosedur pembuatan crown
secara indirect meliputi preparasi, pembuatan
die, pemasangan pada okludator, pembuatan mahkota akrilik/porselen, pemolesan,
teknik sementasi dan pemasangan.
3. Beberapa
dampak dari pemakaian mahkota jaket (crown) diantaranya
peningkatan akumulasi plak, trauma langsung pada mukosa mulut, traumatic
kontak oklusi, alergi terhadap bahan crown
dan diskolorisas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar