TUGAS WAWANCARA
ISBD
Seputar Pekerjaan Pedagang
Kaki Lima
Oleh :
NILUH DELATIKA NURMALASARI
(021101032)
Program Studi D3 Teknik Kesehatan
Gigi
Universitas Airlangga
Semester II
2011/2012
Universitas Airlangga
Semester II
2011/2012
Tujuan
Saya melakukan wawancara
ini untuk mengetahui seputar pekerjaan pedagang kaki lima, dan juga sukaduka
dari pekerjaan mereka.
Laporan Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Sabtu 19 mei 2012
Waktu
: 10.17 WIB
Tempat
: Area Makam Bung Karno, Blitar, Jawa
Timur
Narasumber : Ibu Tukiem, Seorang Pedagang Kaki
Lima.
Pewawancara : Niluh Delatika Nurmalasari
Topik
: Seputar Pekerjaan PKL
Hasil
Wawancara
Ibu Tukiem (Narasumber) salah
satu pedagang kaki lima di area tempat wisata Makam Bung Karno yang sudah
sekitar 2 tahun belakangan ini berjualan di area tersebut. Ketika saya bertanya
mengapa Ibu Tukiem memilih profesi ini, ia mengatakan karena Area Makam sangat
ramai pengunjung , dan pastinya banyak yang ingin membeli makanan kecil, jadi
Ibu Tukiem memilih untuk berjualan disekitar Makam Bung Karno sebagai tempat ia
mengais rejeki sehari – hari.
Demikian
hasil wawancara saya dengan Ibu Tukiem :
P:
Pertanyaan T: Jawaban Ibu Tukiem
P: Ibu, mengapa memilih tempat berjualan disini?
T:Karena tempat ini dekat dari rumah saya, dan disini juga ramai pengunjung.
P: Ibu mengapa memilih profesi ini?
T: karena Area Makam sangat ramai pengunjung , dan pastinya banyak yang ingin membeli
makanan kecil. Jadi saya memilih pekerjaan ini. Yang penting kerjaan saya halal mbak.
P: Kalo boleh tau hasil berjualan ibu perharinya sekitar berapa bu?
T: Ga menentu mbak, tergantung pengunjung yang datang. Kadang rame, kadang enggak.
Yah sekitar 20.000 – 30.000 mbak.
P: Ibu berjualan di tempat ini, bayar gak ke petugas makam?
T: Iya mbak, iuran gitu perhari 2.000
P: Ibu berjualan seperti ini cukup ga memenuhi kebutuhan sehari – hari?
T: dibilang cukup, yah lumayan lah.
P: Bu, apakan ibu sudah berkeluarga?
T: Iya sudah, saya memiliki satu suami, satu anak satu cucu.
P: Suami Ibu kerja juga gak?
T: Iya kerja di hotel sebagai klining service.
P: Ibu kalo belanja itu beli dimana? Apakah langsung ke agen?
T: Iya, biasanya langsung ke agen, biasanya juga ada yang nganterin, seperti bakul gitu mbak.
P: Sukadukanya berjualan ini apa Bu?
T: Sukanya kalo pas lagi laris, yah saya seneng mbak kalo pas lagi banyak pengunjung jadi banyak yang beli disini, dukanya kalo pas lagi sepi pengunjung dgangan saya gak laris mbak, dan penghasilan saya juga berkurang mbak.
Beberapa gambar Saya dan Ibu Tukiem gerobak beserta dagangannya.
Gambar 1.1
Saya bersama Ibu Tukiem juga
dagangannya.
Gambar 1.2
Ibu Tukiem dan Gerobak juga
dagangannya
Gambar 1.3
Gerobak dagangan Ibu Tukiem
Gambar 1.4
Gerobak dagangan Ibu Tukiem
Kesimpulan
Demikianlah wawancara saya
dengan Ibu Tukiem, karena mulai banyak pengunjung yang membeli dagangan Ibu
Tukiem, maka saya hanya mendapatkan sedikit waktu untuk mewawancara beliau.
Tapi melihat pembeli yang semakin banyak, saya juga turut senang. Ibu tukiem
juga sangat ramah dan baik, beliau mau menjadi narasumber saya, meskipun saya
sedikit menyita waktunya.
Dari hasil wawancara saya
dengan Ibu Tukiem seorang pedagang makanan kecil di Area Makam Bung Karn , kita
dapat banyak merefleksikan kejadian-kejadian hidup yang dialami tiap-tiap orang
selalu berbeda-beda . Namun dari banyak perbedaan tersebut ada satu kepastian
adalah setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan , namun tingkat kesulitan
tiap orang itu selalu berbeda pula . Dari cerita diatas saya akan lebih
menonjolkan sisi-sisi kehidupan dan bagaimana kita harus mengatasi kehidupan
yang begitu berat ini .
Seperti Ibu Tukiem, ia memilih profesi sebagai
pedagang makanan kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya , walaupun
terlihat mudah namun dalam menjalani hari-harinya sebagai pedagang makanan
kecil pun mengalami kendala dan hambatan seperti yang dikatakannya ia dapat
mengalami kerugian apabila pengunjung yang datang hanya sedikit, maka dia bisa rugi
karena yang membeli dagangannya tidak banyak.
Kadang dalam menjalani hidup ini kita tidak jarang
menemukan hambatan dan rintangan , namun dengan hambatan dan rintangan tersebut
tidak boleh kita jadikan alas an untuk tidak dapat mencapai sesuatu yang kita
inginkan melainkan harus bisa menjadikan kita sebagai motivasi dalam hidup
untuk dapat lebih maju meraih apa yang belum dapat kita raih sebelumnya dengan
usaha dua kali lipat bahkan lebih . Dan juga selain berani memotivasi hidup
kita , kitapun harus berani menaruh kepercayaan kepada diri kita sendiri bahwa
kita pasti bisa dan dapat mewujudkan mimpi-mimpi kita tersebut . Saya menyadari
kata-kata ini tidak mudah untuk dijalani namun menurut saya tidak ada kata
lainpun yang lebih baik untuk memotivasi hidup kita agar lebih baik dan terarah
sesuai dengan keinginan kita . Sebut saja ketika seseorang mengalami kegagalan
dan kegagalan itu merubah hidup orang tersebut menjadi buruk , setelah itu
orang-orang muali tidak dapat mempercayainya , saya yakin pasti orang itu akan
terpukul , frustasi , bahkan tidak tahu harus berbuat apa dan lebih parahnya
lagi selain menyalahkan dirinya yang tidak berguna , ia pun akan menyalahkan
Tuhan atas kejadian ini . Jika hal ini terjadi apa yang harus dilakukan lagi
selain ia mulai menyusun dan menata hidupnya yang baru berjalan pelan tapi
pasti untuk memulai hidupnya lagi yang baru dan berhasil , dan percayalah pada
diri sendiri dengan langkah apa yang akan ditempuhnya saat ini ,percayalah akan
berhasil , dan tetap semangat agar orang-orang yang selama ini menilainya buruk
dapat merubah pandangannya tersebut , dan yang terakhir berserahlah pada Tuhan
dengan keyakinan penuh , karena apa yang terjadi pada diri anda adalah atas
kemauan anda .
Maka dari itu sekarang kita mengetahui betapa sulitnya
mencari uang , maka hikmah yang dapat saya ambil dari cerita diatas adalah
hargailah uang dan berikanlah kepada orang yang membutuhkan dengan tulus
apabila kita berlebih .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar